Archi blogger

Semoga Blogger Ini Bermanfaat Bagi Setiap Yang Membacanya.
SALAM TEKNIK

Senin, 16 Mei 2011

CINTA dan ARSITEKTUR

Arsitektur itu seperti cinta tidak terikat oleh ruang dan waktu hanya pengungkap dan ungkapannya saja yang ber ubah-ubah. Arsitektur yang dulu adalah arsitektur yang sekarang, arsitektur yang sekarang adalah arsitektur yang akan datang dan arsitektur yang akan datang adalah arsitektur yang dulu. Dari tanah menjadi tanah, pagi menjadi pagi, malam menjadi malam dan siang menjadi siang. Jadi buat apalah berdebat tentang arsitektur yang dulu dan sekarang jikalau keduanya adalah arsitektur yang akan datang atau malah sebaliknya. Yang menjadi perdebatan tepat menurut saya adalah manfaatkah karya arsitektur yang kita karyakan.

Arsitektur itu seperti cinta, seharusnya hadir diseluruh elemen kehidupan kita kerena ketika kita mencinta cinta hadir diseluruh aktifitas keseharian kita, ketika berbicara, berbelanja, nonton tv atau sekedar duduk termangu. Semua terkaryakan, kata, prilaku atau kebiasaan, hobi atau gaya hidup bahkan untuk malas-malasan pun ada unsur-unsur konsepsi didalamnya hal tersebut tergantung pada para pelaku karya mau belajar dari semua itu atau tidak.

Arsitektur itu seperti cinta, tumbuhnya dihati bukan dikeserakahan dan ambisi yang membutakan makna karya dalam cipta. Keinginan berkarya yang tumbuh dari hati dan bukan dari motif-motif lain akan membuat pelaku karya bersungguh-sungguh dalam berkarya, tidak melihat proporsi karya pada ukuran besar atau kecilnya gubahan arsitekturnya tetapi pada ketepatan karya menyelesaikan masalah yang menjadi kebutuhan pemilik karya dan lingkungan tempat kedudukan karya.

Arsitektur itu seperti cinta, tidak mengeluh, tidak putus asa apalagi membisikkan pembelaan terhadap ego, yang ada hanya instropeksi karya, berusaha mematangkan pola berfikir karya dan memperbaiki sejarah berkarya. Setiap masalah yang berpotensi menimbulkan keluhan bagi para pencipta karya dipandang sebagai guru tebaik di antara guru-guru lainnya

Arsitektur seperti cinta, selalu dirindukan sehari saja tak berkarya serasa setahun tak berkarya. Karya adalah solusi dari permasalahan, permasalahan adalah produk kompleksitas kehidupan sehari berkarya setara dengan solusi permasalahan setahun begitulah pentingnya karya apalagi karya yang seperti cinta menjadi sejuta solusi permasalahan. Tidak berhenti mencinta berarti tidak berhenti berkarya tidak berhenti berkarya berarti tidak berhenti memecahkan masalah.

Arsitektur itu seperti cinta, selalu dimimpikan dalam tidur yang lelap, karya menjadi bunga dalam setiap tidur para pelaku karya. Karya itu seperti momok atau sebuah keharusan, hidup tampa karya berarti hidup tampa cinta karena esensi karya adalah manfaat begitu pula cinta. Digeluti, dikembangkan, dimutakhirkan dan diorientasikan menjadi keseharian maka jadilah dia mimpi.

Arsitektur itu seperti cinta, indah, nyaman dan membahagiakan tidak menyusahkan, merugikan apalagi membawa bencana pada orang lain. Karya yang merugikan dan membawa bencana jelaslah tidak seperti cinta yang menjadi solusi, yang dirindukan penikmat karya, yang di impikan, yang kehadirannya diharapkan selalu hadir diseluruh elemen kehidupan karena indahnya, nyamannya dan kebahagiaan yang diberikannya.

Arsitektur itu seperti cinta, susah dan senangnya jadi tantangan dalam berkarya bukan untuk di manipulasi tetapi benar-benar menjadi solusinya. Demi kemanfaatan ,demi penikmat karya, demi profesionalisme ke arsitekturan, demi etika dan moralitas dan demi cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar